Berkata Tidak Pada Korupsi Sejak Masih Bersekolah - "Diam Bukan Pilihan Untuk Merubah Peradaban"

04.23


      

        Pernahkan kalian merasa bosan ketika melihat berita-berita kasus kriminal di televisi? Pastinya kalian bosan melihatnya kan.. Bahkan kalian juga sempat berpikir "kenapa kasus krminal tidak pernah hilang di dunia ini?". Bahkan kasus kriminal yang kalian lihat di televisi pun beragam. Ada kasus perampokan, penyelundupan narkoba, pembulian, teroris, dan kasus kriminal lainnya, yang saya yakin kamu pasti tahu banyak.

       Tapi ada satu kasus kriminal terkenal yang sekarang seakan-akan sudah menjadi masalah yang berat yang dihadapi oleh negeri kita. Kasus ini sering diidentikkan dengan TIKUS. Bahkan untuk mengurus kasus kriminal ini, ada lembaga pemerintah lain yang secara langsung menyelidiki kasus ini. Kira-kira kasus apakah Itu? YA. Itu adalah kasus Korupsi.




Kasus Kriminal Terpopuler Sepanjang Masa


     Korupsi adalah tindakan kriminal yang banyak terjadi. tindakan ini berupa menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan suatu keuntungan (wikipedia). Atau mungkin bahasa gampang nya adalah mengambil hak rakyat. Untuk menangani kasus korupsi, terdapat KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) yang bekerja untuk mengusung dan menyelidiki kasus korupsi di Indonesia. Lembaga ini bertugas untuk menangkap para koruptor (sebutan untuk orang yang melakukan korupsi) yang berkeliaran di negeri Indonesia. Tapi dengan adanya lembaga KPK, apakah tindakan korupsi sudah musnah? BELUM. Justru masih banyak. seakan-akan kasus ini tidak pernah musnah dari negeri kita. Bahkan seperti sudah menjamur dan dikerumuni oleh banyak tikus.

      Lalu pertanyaannya adalah, kenapa kasus korupsi tidak pernah hilang dan habis? Apa akar permasalahannya?





Tunggu 15 Tahun Dulu, Baru Panen

       

      Begitu kalian membaca judul paragraf tulisan diatas, apakah kalian ngerti? Hmm.. sepertinya kalian belum ngerti, Oke kalau begitu saya tanya, Kira-kira tanaman apa yang panen setiap 15 tahun sekali? Kalaupun ada, Lama gak sih nunggu panennya? Pasti lama sekali kan.. Belum lagi kita harus rutin memberinya pupuk, menyiraminya air, dan harus menjaganya dari gangguan lingkungan luar. Begitu tanaman itu sudah tumbuh, maka kita akan dapat merasakan hasilnya. Dan tanpa sadar, kebiasaan kita menyirami dan memupuk tanaman selama 15 tahun akan menjadi suatu bagian dari hidup kita. Kita akan tanpa sadar melakukan apa yang kita lakukan selama 15 tahun.

           Nah, itulah gambaran dari suatu pendidikan. Pendidikan yang diajarkan, akan terasa setelah 15 tahun kita belajar. Seperti yang terdapat pada Buku PKN SMP, bahwa seluruh pendidikan akan terasa sekitar 15-20 tahun yang akan datang. Jadi, sesuatu yang kita lakukan untuk mendapatkan suatu pendidikan akan selalu melekat dan menjadi suatu bagian dari kepribadian kita. Sehingga, saat para Koruptor ini menempuh pendidikan 15 tahun yang lalu, dia memupuk dan menyirami dengan pupuk dan air yang jelek. Pupuk dan air ini dia berikan kepada tanamannya selama 15 tahun. Sehingga tanaman yang tumbuh pasti juga akan menjadi jelek.
            Berarti, jika ada orang yang berani melakukan tindakan kriminal KORUPSI, itu karena sudah menjadi kepribadiannya sejak dia belajar 15 tahun yang lalu. Lalu, kira-kira kelakuan seperti apakah yang membuat seseorang menjadi seorang koruptor saat menempuh pendidikan?




Tumbuhnya Jiwa Korupsi Di Sekolah
         
          Jika kita mendengar kata belajar atau pendidikan, pasti yang terpintas pertama kali oleh kita adalah SEKOLAH. Kenapa? karena sekolah merupakan lembaga yang menjadi pilihan semua orang untuk menuntut ilmu. Sehingga sekolah sebagai lembaga yang mengambil alih sektor pendidikan di Dunia. Sedikit orang yang belajar tanpa dengan bersekolah. Bahkan orang yang tidak bersekolah pasti juga ingin belajar disekolah.

            Lalu, apakah mungkin pendidikan di sekolah mengajarkan perilaku korupsi? Jika ada pertanyaan seperti itu, jawabannya sudah pasti TIDAK MUNGKIN ADA. Karena tidak mungkin ada sekolah yang mengajarkan perilaku buruk kepada siswa-siswinya. Jiwa korupsi muncul bukan karena pengajaran di sekolah, tapi karena pergaulan antar siswanya.





         Selama ini sekolah hanya memperhatikan pendidikan dari segi akademik saja. Tapi pendidikan pergaulan antar siswa tidak menjadi perhatian yang serius. Akibatnya, siswa di sekolah menjadi bebas melakukan sesuatu dalam bergaul. Walaupun suswa sudah diajari norma-norma, tapi pengajaran norma tersebut kurang mantap bagi siswa. Karena sekolah tidak mengendalikan dan memperhatikan berjalannya norma pada pergaulan siswa. Sehingga muncullah perilaku-perilaku negatif yang dapat menjadikan siswa menjadi seorang koruptor dimasa depannya. Apa saja kelakuan siswa yang menjadikannya seorang koruptor dimasa depan?





#1 Budaya Menyontek


         Yang pertama adalah budaya menyontek. Mungkin budaya menyontek ini sudah sangat biasa terjadi di sekolah. Siswa-siswa sudah tidak asing lagi menyontek saat sedang ujian. Padahal seharusnya menyontek adalah tindakan yang tidak boleh dan dilarang untuk dilakukan. Karena akan merusak sistem penilaian pada pendidikan di sekolah. Apalagi akan mengacaukan nilai siswa. Jadinya guru tidak tahu apakah siswa ini benar-benar bisa atau tidak dalam ujian.
        Siswa yang sering menyontek saat ujian disekolah adalah siswa yang tidak takut lagi akan peraturan dan selalu ingin mendapatkan yang tertinggi. Dia seakan-akan merasa bahwa "Yang penting hasil, lakukan dengan cara apa saja". Perilaku dan pikiran seperti inilah yang berpotensi menjadikannya seorang koruptor dimasa depan. Karena koruptor tidak takut akan peraturan. Bagi mereka, yang penting adalah keuntungan bagi diri sendiri. Apakah kalian pernah melakukan tindakan menyontek? Kalau pernah, ber-TOBAT-lah segera, sebelum kalian menjadi seorang Koruptor.




#2 Budaya Meminjam Barang Tanpa Izin



            Yang kedua adalah budaya meminjam barang tanpa izin. Budaya ini sebenarnya sepele sih di sekolah. Kaena pada dasarnya memang tidak ada salahnya meminjam barang teman seperti pulpen, penghapus, tipex, dan lainnya saat ingin belajar atau ujian. Tapi jika tidak izin terlebih dahulu ke orang yang punya, apa bedanya dengan mencuri. Karena saat kita meminjam barang orang lain tanpa izin, orang tersebut akan mencari barangnya kemana-mana. Saat barang yang dicarinya tidak ketemu, maka orang tersebut akan mengira kalau barangnya sudah dicuri.
             Perilaku ini tidak ada bedanya dengan koruptor. Karena tidak sedikit koruptor yang korupsi dengan cara meminjam uang suatu proyek terlebih dahulu, kemudian uang dikembalikan. Tapi tetap saja uang proyek itu bukan merupakan uangnya sendiri. Jadi dia tidak punya hak untuk memakai uangnya. Apakah kamu pernah meminjam barang orang lain tanpa izin?





#3 Budaya Tidak Mau Mengantri


             Yang ketiga ini adalah budaya tidak mau mengantri. Kalian kesal gak sih ngeliat teman kalian yang langsung nyerobot antrian? Padahal kita sudah ngantri lama-lama, tapi dia dengan enaknya nyerobot barisan depan. Pasti kesal kan.... Nah, perilaku seperti ini adalah perilaku yang dapat menjerumuskanmu menjadi koruptor dimasa depan. karena kamu dengan sengaja mengambil hak orang lain. Padahal orang yang sudah mengantri terlebih dahulu lebih berhak untuk mendapatkan barisan yang terdepan. Jadi, hati-hati jika kalian sering melakukan tindakan seperti ini.





#4 Budaya Menipu/Berbohong


            Yang terakhir adalah budaya sering menipu teman. Apa yang kalian rasakan saat kalian punya teman yang sangat kalian percaya, tapi ternyata dia selalu berbohong kepadamu. Pasti kamu tidak aka pernah percaya lagi kepada temanmu itu. Perilaku berbohong juga merupakan perilaku yang dilakukan oleh para koruptor.
         Mereka (para koruptor) selalu berbohong kepada masyarakat dalam menggunakan suatu amanah. Jadi yang mereka sampaikan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya disampaikan.



              Itulah 4 perilaku negatif disekolah yang banyak menjadikan siswa sebagai seorang korupsi dimasa depan. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang tahu akan bahayanya perbuatan negatif disekolah?





Biasakan Budaya Saling Mengingatkan


                Sebagai seorang teman, sudah menjadi tugas kita untuk mengingatkan satu sama lain. Tapi kita mengingatkannya harus secara lembut. Tidak boleh keras dan kasar. Karena bagaimanapun juga, orang tidak sudak jika diberi berlian dengan cara dilempar ke muka. Kalian tidak boleh takut jika saat kalian mengingatkan, kalian malah dibully, atau malah dimaki-maki. Karena memang itulah resiko dari mengingatkan orang kepada kebenaran.





             Namun jika setelah kalian mengingatkan mereka berkali-kali dan mereka malah semakin membully-mu, maka tidak ada pilihan lain selain kamu Laporkan ke Guru BK. Karena bagaimanapun juga, sekolah-lah yang benar-benar harus berperan aktif dalam mendidik karakter siswa selain orangtua. Selain itu, sekolah dan orangtua lah yang paling mengerti bagaimana solusi dari masalah siswa. Jadi, jika kalian sudah tidak bisa mengingatkan lagi, maka ujung tombaknya adalah guru BK.







Saling Mengingatkan DiLingkungan Luar


            Jika kita sudah terbiasa mengingatkan satu sama lain, maka kita akan mengerti betapa pentingnya mengubah lingkunga menjadi lebih baik dengan saling mengingatkan. Sehingga kebiasaan itu akan terbawa hingga kita besar.
              Setelah besar nanti, kebiasan itu tidak akan hilang dan malah akan menjadi lebih terbiasa. Sehingga saat kita melihat ada orang yang melakukan korupsi (ini real korupsi loo), kita akan langsung mengingatkannya. Tapi jika dia menolak, bukan berarti kita harus langsung melaporkannya. Tapi kita harus mengingatkan lagi. Jika ternyata orang yang korupsi ini malah membully-mu, atau melakukan tindakan kekerasan, JANGAN DIAM. Segera laporkan ke LPSK dan polisi.



Laporkan ke LPSK



                 Apa itu LPSK? LPSK atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban adalah lembaga mandiri yang bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan bantuan pada saksi dan korban suatu tindakan kejahatan ataupun kriminal. Tugas dan wewenang LPSK ini sudah diatur dalam undang-undang. Jadi jika kalian melihat suatu tindakan kejahatan, Jangan Tinggal Diam. Langsung laporkan kepada yang berwajib. Karena,

"Diam Bukan Pilihan Untuk Merubah Peradaban".
        

rujukan :

http://madz666.blogspot.co.id/2012/11/budaya-menyontek-harus-dijauhkan.html
wikipedia.com
lpsk.go.id


Tidak ada komentar:

terimakasih sudah membaca, silakan berikan tanggapanmu disini.

Diberdayakan oleh Blogger.